Blog Announcement

Indonesiana - Anything about Indonesia
Gadget and Stuff - Gadget review and opinion
Destination Asia - Travel review

I hope you enjoy the new format...

Tuesday, December 21, 2010

CATATAN PERJALANAN HAJI 1431H/2010M (Bag 2)

B. HAJI REGULER DAN HAJI PLUS
Perbedaan utama haji reguler dengan haji plus ialah besarnya ONH. Secara umum biaya haji plus minimal 2x biaya haji reguler, atau dengan kata lain biaya untuk satu orang haji plus bisa untuk memberangkatkan dua bahkan tiga haji reguler.
Perbedaan berikutnya ialah masa tunggu sejak mendaftar hingga bisa berangkat, umumnya masa tunggu haji reguler ialah 2-4 tahun tergantung banyaknya peminat di daerah tersebut. Masa tunggu daerah Jawa Timur biasanya cukup lama, mengingat peminat yang cukup banyak. Sedangkan masa tunggu haji plus biasanya berkisar 1-2 tahun saja.
Kemudian perbedaan lain ialah bimbingan ibadah selama di tanah suci. Walaupun disediakan pembimbing ibadah/ustadz, namun karena rasio pembimbing dengan jemaah yang cukup besar sekitar 1: 200-400 bisa dikatakan bahwa haji reguler melaksanakan ibadah di tanah suci secara mandiri baik, kecuali pada saat ritual haji, yaitu 9-13 Dzulhijah, di mana para jemaah dari seluruh dunia melakukan ritual haji seperti mabit, wukuf, melontar jumrah, tawaf dan sai secara terkoordinasi. Berbeda dengan haji plus dimana rasio pembimbing ibadah dengan jemaah sekitar 1 : 50-100, sehingga umumnya seluruh kegiatan ibadah sehari-hari jemaah plus dibimbing dan dikoordinasikan (transportasi dan makan), termasuk jika diperlukan penanganan khusus seperti jemaah-jemaah yang terpisah, sudah tua/sakit yang membutuhkan kursi roda, kesehatan dll. Rombongan jemaah plus biasanya disertai dengan cukup banyak mutawif.
Perbedaan lain yang sangat signifikan ialah jenis dan lokasi akomodasi termasuk penyediaan makan. Selama di Mekah, jemaah reguler akan ditempatkan di apartemen sederhana dengan variasi jarak 1-10 km dari Masjidil Haram, bagi yang apartemennya jauh dari Masjidil Haram biasanya mendapatkan kompensasi uang dari Pemerintah, yaitu selisih harga sewa apartemen. Umumnya 1 kamar apartemen ditempati 4-8 jemaah dan selama di apartemen Mekah tidak disediakan makan, sehingga jemaah harus beli atau memasak sendiri (pemerintah memberikan 1500 riyal/jemaah untuk biaya hidup di Mekah). Sedangkan jemaah plus akan ditempatkan di hotel yang umumnya persis berada di pelataran Masjidil Haram termasuk makan 3x sehari dengan 1 kamar untuk 2, 3, 4 orang sesuai permintaan jemaah.
Di Madinah, jemaah haji reguler akan menginap di hotel yang tidak jauh dari Masjid Nabawi, yaitu sekitar 200-500m dan mendapat makan tiap hari. Sedangkan jemaah plus juga sama, yang berbeda ialah jarak, kelas hotel dan makanan.
Perbedaan terakhir ialah total waktu pelaksanaan haji, jemaah reguler biasanya memakan waktu sekitar 40 hari, sedangkan jemaah plus dapat memilih lama waktu mulai 14 hari (non Arbain) sampai 30 hari. Umumnya semakin singkat waktunya, semakin mahal juga ONH-nya.
Demikianlah perbedaan-perbedaan antara jemaah haji reguler dengan plus, tentunya pilihan jenis haji tergantung pada kebutuhan dan kemampuan masing-masing calon jemaah, asalkan semua niatnya lillahi ta’ala.

Saturday, December 11, 2010

CATATAN PERJALANAN HAJI 1431H/2010M (bag 1)

Bagi setiap muslim yang memenuhi syarat, wajib baginya untuk mengerjakan seluruh rukun Islam, termasuk rukun Islam yang ke lima yaitu melakukan ibadah Haji jika mampu. Hal ini ditegaskan dalam Al Quran firman Allah SWT surat Ali Imran ayat 97:

"... mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam (QS 3:97)"

Sedangkan syarat wajib haji ialah : islam, berakal, baligh, merdeka (bukan budak atau tidak dalam keadaan perang), mampu secara fisik dan finansial.

A. Mampu Finansial

Jikalau mampu secara fisik gampang diukur, maka mampu secara finansial merupakan suatu parameter yang sifatnya relatif. Disebut relatif karena meskipun besarnya ongkos naik haji (ONH) adalah angka absolut, tetapi besarnya angka ONH tersebut memiliki arti yang berbeda bagi setiap orang bahkan bagi orang yang berpenghasilan dan memiliki tabungan yang sama. Hal ini disebabkan skala prioritas setiap orang berbeda-beda sesuai dengan kondisi dan situasi yang dialaminya saat itu, apakah prioritasnya uangnya untuk membeli rumah, membeli kendaraan, biaya sekolah, biaya berobat, modal usaha dan lain sebagainya.

Tentu saja, skala prioritas ini menjadi sangat subjektif karena untuk merubahnya seseorang harus bisa menyusun ulang urutan kebutuhannya atau melakukan kompromi yaitu menurunkan bujet beberapa kebutuhan sehingga alih-alih memenuhinya secara bertahap, maka dengan memilih bujet yang lebih rendah, beberapa kebutuhan dapat dipenuhi sekaligus.

Sebagai ilustrasi ONH untuk tahun 2010 ialah sekitar USD 3500 atau IDR 31.5 juta (1 USD = 9000 IDR) untuk haji reguler dan sekitar USD 6500 – 9500 atau IDR 58.5 juta – 85.5 juta untuk haji plus tergantung paket yang dipilih (kombinasi kamar Double/ Triple/Quad dan jenis hotel).

Lalu siapa yang bisa menentukan seseorang itu mampu secara finansial untuk menunaikan ibadah haji? Menurut saya, jawabannya ada di dalam hati orang itu sendiri, dialah yang sebenarnya tahu bahwa dia mampu atau tidak.

(bersambung)

Tukeran Blog link Yuk! Tulis alamat Blog mu di Buku Tamu (kolom sebelah kanan) kalau kita sependapat, maka Situs Blog mu akan dicantumkan di halaman ini.